Kampus Note - MULAI September ini, Ody Juansyah akan merasakan hari-hari pertamanya sebagai mahasiswa. Ody diterima di Sekolah Tinggi Seni Indonesia (STSI), Bandung, dan memilih Teater sebagai program studinya.
Ody mengaku, antusias menanti masa-masa kuliahnya, dan juga kegiatan ospek. Meminati dunia teater sejak bangku sekolah menengah, alumnus SMKN 13, Rawa Belong, Jakarta ini berharap, dapat menimba ilmu sebanyak-banyaknya di kampus para pegiat seni tersebut.
"Saya ingin jadi aktor handal," ujar Ody ketika berbincang dengan Okezone, belum lama ini.
Harapan Ody bisa jadi senada dengan harapan jutaan mahasiswa baru (maba) di seluruh Indonesia. Namun, menempuh studi di perguruan tinggi sejatinya tidak sama dengan ketika kita masih bersekolah.
Sistem pendidikan
Di kampus, mahasiswa akan mengikuti perkuliahan dengan sistem satuan kredit semester (SKS). Sistem ini mengharuskan mahasiswa memilih mata kuliah dan merencanakan sendiri studi yang akan dijalaninya selama satu semester ke depan.
Tidak hanya itu, menjadi mahasiswa juga berarti seseorang harus mampu belajar secara mandiri. Perkuliahan akan menuntut mahasiswa melakukan berbagai riset, baik kecil maupun besar, untuk mendalami suatu masalah. Para dosen tidak akan selalu "menyuapi" mahasiswa dengan materi kuliah, melainkan mendidik mahasiswa untuk aktif memenuhi kebutuhan pengetahuannya sendiri.
Sistem penilaian
Rapor ketika kuliah adalah nilai indeks prestasi kumulatif (IPK) yang keluar usai ujian akhir semester (UAS). Nilai IPK ini menunjukkan kemampuan akademik seseorang dalam mengikuti perkuliahan. IPK juga merupakan "bekal" dalam menyusun KRS. Semakin tinggi IPK, SKS yang bisa diambil juga semakin banyak. Dengan begitu, masa studi pun akan semakin singkat.
Tugas
Di sekolah, kita terbiasa mengerjakan tugas dari buku teks. Pola ini sedikit berbeda, terutama pada materi soal yang diberikan oleh dosen. Di kampus, tugas-tugas kuliah akan memaksa kita melakukan riset dan menulis makalah. Jika serius mengerjakan berbagai tugas ini, maka kita akan memiliki kemampuan analitis dan menulis yang baik ketika lulus.
Magang
Sebagian besar program studi mengharuskan mahasiswanya menjalani program magang di perusahaan-perusahaan. Cara ini dimaksudkan agar para mahasiswa memiliki kesempatan "mengintip" dunia kerja yang akan mereka jalani setelah lulus, mengaplikasikan ilmu yang didapat di kampus, dan mulai membuka jaringan.
Busana
Asyiknya menjadi mahasiswa adalah kita enggak akan "terkurung" dalam urusan busana. Umumnya, kampus membebaskan mahasiswa mengenakan busana apa pun selama penampilan masih rapi dan sopan. Meski begitu, sekolah-sekolah kedinasan dan profesi biasanya menerapkan aturan berseragam bagi para mahasiswanya.
Rantau
Memilih kampus di luar daerah asal berarti memasang predikat mahasiswa rantau pada diri sendiri. Ketika menjadi mahasiswa rantau, kita tidak hanya harus beradaptasi pada dunia kampus dan perkuliahan, tetapi juga menyesuaikan diri dengan keharusan menjadi mandiri.
Kita akan tinggal bersama banyak teman baru di rumah kos atau asrama. Di sini, kita juga akan belajar tentang kehidupan yang sesungguhnya; berbagi, bertenggang rasa, mandiri, dan bertanggung jawab.
Hari-hari kuliah sebagai anak rantau juga pasti akan diisi dengan momen homesick. Momen ini juga menempa kepribadian kita untuk tidak cengeng dan kuat menghadapi tekanan.(rfa)(mlk)
Sumber : Okezone.com
Home »
News Kampus
» Jangan Cupu Jadi Maba
Jangan Cupu Jadi Maba
Written By Unknown on Rabu, 26 September 2012 | 12.18
Label:
News Kampus
Posting Komentar